
Pada suatu hari, temen gue yang bernama Anto (pernah dijurnalin di sini) iseng memegang-megang lengan gue dan berkata,
“Seandainya elu sapi, harga lu murah banget. Soalnya keras, man…”
Walaupun kedengerannya aneh, itu adalah sebuah komplimen atas kerja keras gue selama hampir 4 bulan terakhir. Thanks ya To!
Banyak orang yang kehilangan motivasi berolah raga karena sasarannya adalah angkatertentu di timbangan atau di pita pengukur. Ketika angka-angka itu nggak juga tercapai, lantas putus asa dan berhenti berusaha. Padahal, ada banyak ‘reward’ yang mungkin terlewat dari pengamatan kita, seperti:
- perasaan lebih fit waktu bangun tidur
- sakit / nyeri di persendian yang mendadak ilang
- makanan yang terasa lebih nikmat (waktu dimakan sehabis olah raga)
- botol-botol saos yang terasa lebih gampang dibuka
- ketahanan untuk keliling mall lebih lama
- jarak-jarak yang terasa memendek (karena kita mampu berjalan lebih cepat)
- …atau fakta bahwa seandainya kita sapi, kita punya peluang hidup lebih panjang
Jangan cuma terpaku pada angka, hargai juga keberhasilan-keberhasilan kecil yang berhasil kita capai dengan olah raga. Nggak mesti jadi sapi yang paling murah, tapi minimal gue berusaha bahwa minggu depan gue adalah sapi yang lebih murah dari minggu ini. Appreciate your own effort! Yuk, mulai olah raga sekarang!
Oh iya, ngomong-ngomong, gue juga udah turun 2 kilo lagi sejak journal yang ini – tetep tanpa diet dan minum nescafe ice 2 kali sehari.
Gambar gue comot dari sini.

Tinggalkan Balasan ke hueheuheu Batalkan balasan