Hari Ini Gue Turut Andil Memberantas Korupsi

Published by

on


Karena belum bisa terlalu mobile sehabis sakit, ibu sekarang lebih banyak menghabiskan waktu di kamar. Untuk menghibur Ibu, kakak gue membelikan sebuah tv baru. Sayangnya, daerah rumah gue dikepung bangunan tinggi sehingga antena indoor nyaris nggak bisa menangkap siaran apapun. Antena outdoor pun harus nangkring di atas tiang setinggi minimal 3 meter di atas atap.

Secara gue orangnya rada2 ‘alergi’ sama hal-hal yang berbau ketinggian, tentunya gue mencari solusi yang lebih nyaman ketimbang gue harus mengambil resiko naik ke atap pasang antena. Gue memilih untuk memindahkan kabel tv kabel langganan dari tv di ruang tengah ke tv di kamar ibu. Tinggal mindahin kabel doang sebenernya sih bisa dilakuin sendiri, tapi ya itu tadi, ‘alergi’ gue sama hal-hal yang berbau naik2 ke atas atap. Maka gue memilih untuk menghubungi provider tv kabel, minta dikirimi teknisi untuk memindahkan kabel.

Tadi sore teknisinya dateng, dan belum-belum gue udah menemukan bahwa attitude para petugas perusahaan tv kabel ini udah jauh berbeda dari waktu pertama kali gue mulai berlangganan, sekitar 3-4 tahun yang lalu. Waktu itu gue inget banget, para petugas yang dateng untuk memasang instalasi kabel ke rumah bener2 menolak secara tegas waktu mau dikasih tip. “Jangan Pak, terima kasih, kami sudah digaji cukup dari perusahaan.”

Sedangkan petugas yang dateng hari ini, belum-belum udah…

“Pak, kalo mau, saya usul kabelnya nggak usah dipindah. Tarik aja kabel baru ke tv yang di kamar.”
“Lho, saya kan udah pasang untuk 2 tv di rumah ini. Kalo tarik kabel lagi, berarti harus tambah biaya langganan dong.”
“Nggak papa Pak, nanti bisa kita atur supaya bapak bayarnya untuk 2 tv aja seperti biasa, tapi kabelnya untuk 3 tv.”

Huh, rupanya praktek kaya gini yang bikin kualitas siaran tv kabelnya makin lama makin menurun. Lha kalo yang terdaftar katakanlah 1.000 pelanggan, tapi realitasnya ada 1.500 karena yang 500 lagi numpang ‘nyantol’, tentu aja kekuatan sinyalnya akan berkurang.

“Nggak mas, terima kasih. Pindahin aja kabelnya.” kata gue.

Eh ternyata nggak cuma itu aja. Setelah proses perpindahan kabel mulai berjalan, si mas kembali mengajukan ‘penawaran menarik’.

“Pak, ini musti tambah kabel. Bapak mau ambil kabel harga resmi, 7.500 per meter, atau beli dari kita aja? Lebih murah pak, cuma 5.000 per meter…”

Terus terang gue sempet rada tergoda juga sih. Tambahan kabelnya 10 meter, jadi kalo gue ambil ‘paket hemat’ lumayan bisa ngirit 25 ribu-an. Tapi setelah dipikir-pikir lagi, percuma aja selama ini gue ngomel panjang pendek soal kebobrokan mental korupsi, kalo untuk urusan beli kabel aja gue ikutan terlibat korupsi… Jadi…

“Nggak usah mas, saya pake harga resmi aja.”

Lumayan lah, hari ini gue udah turut memberantas korupsi, walaupun hanya selevel tukang kabel tv…

43 tanggapan untuk “Hari Ini Gue Turut Andil Memberantas Korupsi”

  1. mbot Avatar

    mielnschatz said: jangan-jangan beli 7500 tapi mereka ambil kabel dari yang mereka jual, mbot..

    ya ga bisa juga, kan di berita acaranya tercatat berapa meter kabel yang dipake.

    Suka

  2. mbot Avatar

    sirtub said: aku tergodaaaaaaaaaaa…….

    bertobatlah nak, bertobatlah… :-ppp

    Suka

  3. trizyalempicka Avatar

    waahhh… aduin aja tuh sama mas Oman.. hihiii 🙂

    Suka

  4. sorayalannazia Avatar

    smoga bisa dikuatkan imannya ^_^

    Suka

  5. nadnuts Avatar

    😀 godaan emang bisa dtg d mana aja ya gung…good for you dah bisa tahan goda 😀

    Suka

  6. myhaura Avatar

    Sip! Kalo semua orang di Indonesia kayak Agung insyaAllah korupsi bisa diberantas sampe ke akar2nya nih! Two Thumbs up!

    Suka

  7. orinkeren Avatar

    masalahnya: kita bayar harga resmi, sama dia tetep…. gak disetor, artinya: dia untung 2x lipat: untung kabel dia kepake, dan untung tambahan “harga resmi” 25.000 huhuhuhuhuhuhu pada baeeeee

    Suka

  8. mielnschatz Avatar

    jangan-jangan beli 7500 tapi mereka ambil kabel dari yang mereka jual, mbot..

    Suka

  9. sirtub Avatar

    wah, gue kemaren nggak ngeberantas korupsi donkpas service motor di bengkel, ada sparepart yang musti diganti, seharga 300 rebusama mekaniknya ditawarin jasa service sparepart itu (bisa tahan beberapa bulan) dan ‘cuma’ minta 25 rebu buat dia. aku tergodaaaaaaaaaaa…….

    Suka

  10. mbot Avatar

    myshant said: kalau ngasih uang rokok sama yg pasang antena, termasuk korupsi gak ya ?

    selama dia nggak minta dan jumlahnya wajar gue rasa sih ga papa ya. seperti tip di restoran gitu.

    Suka

  11. myshant Avatar

    kalau ngasih uang rokok sama yg pasang antena, termasuk korupsi gak ya ?

    Suka

  12. ellytjan Avatar

    Ikut mendukung idea yang ideal. Asalkan jangan salah babat, aja. Gebyiah uyah katanya orang Jwa.

    Suka

  13. mbot Avatar

    udintpi said: bagus gung, teruskan perjuanganmu nak…

    mohon doa restunya

    Suka

  14. udintpi Avatar

    bagus gung, teruskan perjuanganmu nak…

    Suka

  15. mbot Avatar

    sutonokairos said: Two Thumbs Up!

    A must see!*lho kok jadi kaya cover DVD?*

    Suka

  16. mbot Avatar

    armansyah said: tukang kabelvision

    lho, gue nggak bilang tv kabelnya adalah kabelvision lho… walaupun memang iya sih, kabelvision… hehehe… (abis apa lagi kalo bukan itu)

    Suka

  17. sutonokairos Avatar

    Two Thumbs Up!

    Suka

  18. armansyah Avatar

    Saluuuuuutt gung..! Musti lebih sering ni baca n denger inspiring story kaya elo & tukang kabelvision.. biar kita lebih optimis dan ga ngeluh mulu’ yak… 🙂 Kan ternyata ada juga lhoo orang hebat & tegar.. kayak Agung ini…

    Suka

  19. gwkeren Avatar

    hehehehe..

    Suka

  20. mbot Avatar

    imazahra said: berantas korupsi dimulai dari keluarga inti

    iya, mulai dari terjangkau sama tangan sendiri dulu aja deh…

    Suka

Ada komentar?

Eksplorasi konten lain dari (new) Mbot's HQ

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca