Kemarin, Ida berniat mencoba sebuah resep baru yang bahannya antara lain “gula kastor”. Baik dia maupun gue sama-sama belum pernah denger tentang gula jenis ini, tapi ya coba aja berangkat ke Hero – siapa tau di sana bisa nanya sama petugasnya.
Sesampainya di Hero, kami celingukan di deretan rak gula-gulaan, nggak ada satupun yang bertuliskan “gula kastor”. Sempet muncul dugaan bahwa gula kastor adalah gula halus, tapi terus Ida inget bahwa di resep tertulis sekian gram gula kastor dan sekian gram gula halus. Dengan demikian diasumsikan bahwa gula kastor tidak sama dengan gula halus.
Nggak lama kemudian muncul seorang bapak petugas berseragam Hero, dan Ida pun bertanya kepada beliau.
“Pak, pak… numpang tanya, di sini jual gula kastor nggak ya?”
“Gula kastor?” si bapak malah balik nanya dengan tampang bingung. Ngeliat ekspresi wajahnya, gue langsung pesimis, ‘kayanya dia juga ga tau deh…’
“Sebentar.. sebentar.. ada, ada! Pasti ada!” kata si bapak petugas penuh semangat, lantas ikutan celingukan memandangi rak gula.
“Nhaaaa… ! Ini apa…!” nggak lama kemudian terdengar si bapak berseru penuh kemenangan sambil menunjuk ke arah… gula tropicana slim (rendah kalori). Ida, sebaliknya, nampak agak ragu.
“Mmmm… kayaknya bukan deh pak, ini gula untuk masak kok…”
“Oh iya! Iya, pasti ini! Gula kastor, kan? Itu pasti singkatan.. Gula Rendah Kastori… Karester… Karostor… Karosteri… Karostol… pokoknya yang buat orang sakit gula itulah mbak!”
“Maksudnya ‘kolesterol’ pak?”
“Iya…!”
“Yaaa… bapak… kalo nggak tau jangan main plesetan dong pak…” gue nggak tahan nyeletuk sambil sok2 ngeliatin deretan gula batu. Aduh si bapak ada2 aja deh, dari ‘Kastor’ bisa sampe ke ‘Kolesterol’ gitu. Jangan2 eksponen srimulat nih.
Akhirnya karena menemui deadlock, Ida memutuskan untuk beli gula halus aja.
Pertanyaannya sekarang, “Ada yang tau nggak ya, gula kastor itu apa, bentuknya kaya gimana dan belinya di mana?”
Thanks sebelumnya.
Gambar dari picturequest.com

Tinggalkan Balasan ke zahrarini Batalkan balasan