Mars vs venus: pertanyaan kritis vs lamunan romantis

Published by

on


(Gak tau ya, apakah SEMUA cewek suka begini, tapi dari cewek2 yang gue kenal sejauh ini sih iya;)

Ada saat tertentu di mana seorang cewek akan ngebayangin hal2 yang belum tentu terjadi, kemudian menyelami dan menghayati bayangannya sendiri itu dengan penuh perasaan sampe terharu biru.

Bos gue, yang waktu itu minta bikinin artikel tentang mobil Ford, tidak terkecuali. Pada suatu hari, dia menatap bayangannya di kaca dan mulai berkhayal, “Apa yang akan terjadi ya, kalo tiba-tiba dokter memvonis aku mengidap suatu penyakit mematikan – sehingga cuma punya waktu beberapa bulan saja untuk hidup?”

Lantas dia mulai merenung-renung membayangkan kehidupannya selama ini, sibuk kerja, pulang malem sampe sering diteleponin anak-anaknya dari rumah, terus berpikir lagi, “…kalau memang itu terjadi, aku akan merubah hidupku. Aku akan berhenti kerja, mencairkan semua tabungan, menghabiskan waktu lebih banyak bersama anak-anak, mengajak mereka pergi ke tempat-tempat yang belum pernah aku kunjungi….”

Habis itu dia mulai introspeksi sambil terharu-biru, “…selama ini aku kurang memprioritaskan mereka… mungkin aku selama ini telah kehilangan banyak hal tentang perkembangan anak-anakku sendiri…” Sambil menyusut air mata yang mulai menggenang dia membayangkan menghabiskan detik2 terakhir hidupnya sebagai ibu yang lebih baik bagi anak-anaknya, dan menghembuskan nafas terakhir sambil dikelilingi orang-orang yang mencintainya.

Pulang kerja, dia dijemput sama suaminya. Di mobil dia menceritakan isi lamunannya tadi siang, mulai dari apa yang akan terjadi kalo umurnya ternyata tinggal sebentar, tentang rencananya untuk berhenti kerja dan mendedikasikan waktu lebih banyak dengan keluarga, jalan-jalan bersama anak-anak. Bahkan cuma dengan mengingat lamunan itu aja dia bisa jadi terharu lagi.

Jawaban suaminya singkat, dingin, dan merusak segalanya;

“Tapi gimana kalo ternyata setelah beberapa bulan kamu nggak mati-mati? Mana udah telanjur nggak punya kerjaan, duit abis buat ongkos jalan-jalan, apa nggak repot tuh?”

…men are from mars, women are from venus, indeed

image dari sini

45 tanggapan untuk “Mars vs venus: pertanyaan kritis vs lamunan romantis”

  1. srisariningdiyah Avatar

    mbot said: udah keburu ada buku lain yang lebih menarik, terus sekarang lupa naronya.

    Jomblo masi di gue…wekekekeke…

    Suka

  2. mbot Avatar

    aburasyidin said: men are from mars, women are from venusjohn gray emang penulis top…hehehe..

    gue malah belum abis baca bukunya, hehehe.. asal aja naro judul mars-venus. baru baca 3 bab udah keburu ada buku lain yang lebih menarik, terus sekarang lupa naronya.

    Suka

  3. mbot Avatar

    aalinazar said: loh loh loh lho….. kayaknya ada yg missing nih.Si Istri khan belum sakit ? Dia hanya membayangkan kalau seandainya dia sakit.Jadi ini bukan masalah empathy.

    hahaha… iya bener, ini belum terjadi, cuma khayalan si istri. tapi memang bener juga bahwa perempuan bisa tersinggung kalo khayalannya dipatahkan dengan jawaban yang kurang sesuai dengan harapan, seolah-olah udah bener2 terjadi. contoh: ce: “Kamu mau nggak ngirimin bunga setiap hari seperti tokoh di film anu?”co: “gila apa? bunga kan mahal. nggak ada gunanya, lagi!”ce: “dasar kamu memang nggak perhatian sama aku..”

    Suka

  4. mbot Avatar

    srisariningdiyah said: huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

    i rest my case.

    Suka

  5. mbot Avatar

    iniaku said: tp ada juga loh cowok yg berpikir spt itu Gung 😀

    coba orangnya diajak ke forum ini 🙂

    Suka

  6. mbot Avatar

    cindil said: susah kali sih…

    harigini cari kerja susah kali dong ah 🙂

    Suka

  7. mbot Avatar

    mutawalli said: hahaha…. keren… lucu, nice… kalau nggak mati2… bunuh aja dokternya yang udah ngasih vonis.

    atau suruh si dokter tanggung jawab cariin kerjaan lain 🙂

    Suka

  8. mbot Avatar

    segarselalu said: “Setelah kamu dapat potongan kayu, aku sih bakal nyari potongan kayu yang lain buat aku sendiri…” :))

    itu namanya cowok cerdas…!makanya akhirnya terpilih jadi suami 🙂

    Suka

  9. tianarief Avatar

    aalinazar said: Wah… ini saru ya Mas ? 🙂

    ah nggak sama sekali. kalo yg kumaksud adalah “perkawinan”. tapi kalo mau ditafsirkan lebih jauh, silakan aja. :))

    Suka

  10. aalinazar Avatar

    tianarief said: laki dan perempuan emang beda. tapi akhirnya akan ketemu di titik yang sama. 😉

    Wah… ini saru ya Mas ? 🙂

    Suka

  11. segarselalu Avatar

    baca ini jadi inget cerita seorang teman, jaman dahulu kala saat film Titanic lagi heboh-hebohnya, dia & mantan pacarnya (skrg suami – red.) nonton film itu di bioskop. Masih ingat dengan adegan Rose deWitt di atas potongan kayu & Jack Dawson “mengorbankan” dirinya berenang di air es demi Rose? saat itu teman gw berbisik ke cowo-nya, “Mas, seandainya kita berdua ada dalam sikon yang sama seperti Rose & Jack, apa kamu juga akan melakukan hal yang sama seperti Jack?”, mau tau jawaban si cowo? “Setelah kamu dapat potongan kayu, aku sih bakal nyari potongan kayu yang lain buat aku sendiri…” :))

    Suka

  12. cindil Avatar

    tianarief said: laki dan perempuan emang beda. tapi akhirnya akan ketemu di titik yang sama. 😉

    Ketemu nya cuman sebentar terus beda lagi *ngelirik yg lainnya cari dukungan*

    Suka

  13. tianarief Avatar

    laki dan perempuan emang beda. tapi akhirnya akan ketemu di titik yang sama. 😉

    Suka

  14. fortheblossom Avatar

    mbot said: Habis itu dia mulai introspeksi sambil terharu-biru, “…selama ini aku kurang memprioritaskan mereka… mungkin aku selama ini telah kehilangan banyak hal tentang perkembangan anak-anakku sendiri…” Sambil menyusut air mata yang mulai menggenang dia membayangkan menghabiskan detik2 terakhir hidupnya sebagai ibu yang lebih baik bagi anak-anaknya, dan menghembuskan nafas terakhir sambil dikelilingi orang-orang yang mencintainya.

    Perempuan emang suka mendramatisir keadaan. Makanya ada istilah “Drama Queen” :).Tapi, kayanya setiap perempuan punya banyak ketakutan yang belum tentu terjadi dan sebenarnya ga penting untuk difikirin tapi difikirin juga (dihayati malah…).Ngaku juga deh, aku juga sering moody ga penting kaya gitu. Kalo lagi dalam kondisi normal (emang slama ini ga normal yaa huehuehue :P) ngerasa “bodoh banget yaa mikirin hal2 yang diluar kuasa kita”, tapi teteeep balik lagi “keselera asal” kalo ada pencetusnya. Hehehhe… dalem niiy :D.

    Suka

  15. aalinazar Avatar

    angelicaldevil said: sebenernya…kalo gue punya suami yang begini…kayaknya bakal ada piring terbang melayang tepat ke muka dia deh..Empatinya itu lho ndak ada. Orang bini sakit kok bicaranya begitu amit…

    loh loh loh lho….. kayaknya ada yg missing nih.Si Istri khan belum sakit ? Dia hanya membayangkan kalau seandainya dia sakit.Jadi ini bukan masalah empathy.Tapi fenomena ini memang mirip dengan bukunya John Gray. Si Istri cuma curhat, si Suami malah ngasih solusi.Si Istri lagi melamun, si suami bilang,”Back to the reality !”…. he he he

    Suka

  16. aburasyidin Avatar

    men are from mars, women are from venusjohn gray emang penulis top…hehehe..

    Suka

  17. srisariningdiyah Avatar

    myshant said: huahahahahahaaha. ….aku sampe’ bela-belain nge-klik lho :)))

    huh *ngelirik Agung*

    Suka

  18. vin4 Avatar

    xixixixixixixi.. yeah men are from mars, women are from venus, kadang suka sulit nyambungnya

    Suka

  19. srisariningdiyah Avatar

    mbot said: ini ?:-)))

    huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

    Suka

  20. angelicaldevil Avatar

    surya23 said: Hehehehe, kalimat ini menohok dan *mungkin* langsung mengembalikan si istri ke dunia nyata, dunia keseharian yang keras dan yang penuh perjuangan 😀

    sebenernya…kalo gue punya suami yang begini…kayaknya bakal ada piring terbang melayang tepat ke muka dia deh..Empatinya itu lho ndak ada. Orang bini sakit kok bicaranya begitu amit…

    Suka

Ada komentar?

Eksplorasi konten lain dari (new) Mbot's HQ

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca