Ini salah satu artikel gue, yang setiap bulan gue tulis untuk bulletin internal di kantor.
Yes, people can actually make a living by writing bullshits…
Anda pasti pernah dengar nama Thomas Alva Edison. Tahukah Anda, bahwa Thomas Alva Edison baru berhasil menemukan bola lampu pijar pada percobaan yang ke 10.000 kali?* Thomas jelas bukan tipe orang takut gagal. Dia memandang bahwa 9.999 kegagalan yang dialaminya adalah proses yang harus ditempuh untuk menemukan bola lampu pijar. Dengan melalui 9.999 kegagalan itulah, ia bisa berhasil menemukan cara ke 10.000, yang akhirnya berhasil.
Atau Anda pasti masih ingat sewaktu masih kecil dulu, Anda jatuh berkali-kali saat baru belajar naik sepeda. Awalnya mungkin Anda putus asa, karena setiap kali mencoba, setiap kali jatuh lagi. Namun setelah mahir, maka keyakinan Anda telah mengalahkan rasa takut… rasa takut untuk gagal.
Sepintas kedua ilustrasi di atas nampak seperti bumi dan langit; yang satu soal penemuan bola lampu pijar dan satunya tentang belajar naik sepeda. Apa hubungannya? Tapi dari keduanya kita bisa menarik benang merah tentang arti kegagalan.
Tanpa kegagalan, Thomas Edison takkan mengetahui faktor-faktor apa saja yang harus dihindari dalam pembuatan bola lampu pijar. Tanpa pernah jatuh, seorang anak tidak akan mengenal posisi mana saja yang kurang seimbang di atas sepeda.
Kegagalan bukan sekedar keberhasilan yang tertunda. Justru dengan belajar dari kegagalan, pengalaman yang kita miliki akan lebih kaya daripada orang yang tidak pernah gagal sama sekali! Dalam konteks banker seperti kita, pengalaman mengecap pahitnya kredit macet, misalnya, justru membuat kita makin mengenal tipe-tipe karakter nasabah, agar semakin waspada di kemudian hari.
Seperti Thomas Alva Edison yang masih mau terus mencoba sekalipun bola lampu pijarnya yang ke 9.999 gagal menyala,
dan seperti seorang anak yang kembali meloncat ke atas sadel setelah jatuh tersungkur,
beranikah kita mencoba lagi,
saat kredit yang semula lancar mengalir tiba-tiba macet?
Siapa takuuut…!
*sebenernya penemu bola lampu pijar bukannya Thomas Alva Edison, tapi ah sudahlah. Orang2 kan taunya dia ini…hehehe… lagian pembacanya adalah para pegawai bank, yang kecil kemungkinan peduli siapa yang menemukan bola lampu.
trus kalo lain kali si Thomas nyasar waktu nyari alamat;”Saya… nyasar? tidak! saya cuma menemukan 9999 jalan lainnya menuju rumah Anda”
you’re welcome 🙂
mungkin dia ngituing pecahan bola lampunya kali wan…
is this exactly counting ?kalo emang iya, hebat ya si tomassempet2nya ngetung, ketika dalam masa2 percobaan pembuatan…
“saya menemukan 9999 cara untuk membuat bola lampu tidak berpijar”*sambil nonton national treasure*
ahahahahaha ….gue jadi inget feb 2003 waktu ikutan training motivasi diri 3 hari di puncak…
tp bagus kok.. menjadi semangat tersendiri.. thx mas agung 😉
kok quotenya malah gak dtulis.yang paling keren dari kisah ini, justru kata-katanya si edison itu loh..(ngomong-ngomong kayak orang batak namanya…)”saya.. gagal?.. tidak.. anda salah..!saya justru berhasil menemukan 9999 cara yang salah untuk membuat bola lampu”gak persis gitu sih..