Setelah diawali secara sangat memprihatinkan dengan The Phantom Menace, dilanjutkan secara lumayan tapi roman banget dengan Attack of the Clones, akhirnya para fans Star Wars bisa bernafas lega.
Revenge of the Sith, IMHO, cukup berhasil menghidupkan lagi roh SW original. Di salah satu review yang gue baca, film ini dibilang “…darker than The Empire Strikes Back”. Nggak sepenuhnya bener, menurut gue, walaupun memang film ini berakhir tragis seperti The Empire Strikes…
Kemunculan Chewie melepas kangen penonton, apalagi kali ini dia nggak sendirian. It’s fun to watch a bunch of wookies shooting their famous crossbows 🙂 Pesawat-pesawat yang berseliweran juga udah makin mirip sama pesawat2 di SW original. Ada nenek moyangnya x-wing dan tie fighter di sini. Bahkan, pesawat legendaris Millennium Falcon juga muncul sebagai cameo. Kalo lo cukup iseng melototin setiap jengkal layar seperti gue, lo bisa liat si MF lagi siap2 mendarat di bagian kanan bawah layar, sebelum adegan Anakin ketemu lagi sama Padme untuk pertama kalinya. Ini sesuai sama penggambaran MF di SW4: A New Hope sebagai pesawat tua yang suka ngadat!
Stormtroopernya juga udah makin mirip sama yang di original series, dan gue seneng banget liat berbagai variasi seragam Stormtrooper yang keren2.
R2-D2 jadi bintang, ngeluarin berbagai aksi yang belum pernah muncul di film2 sebelumnya. Kenapa ya, orang selalu jatuh hati sama tokoh film yang mungil tapi nggak bisa ngomong? Gremlins (induknya), Twiki (robotnya Buck Rogers), Ewok (makhluk2 di SW6: Return of the Jedi), Maggie (the Simpsons) adalah beberapa contoh.
Buat yang belum pernah nonton SW pun film ini berhasil jadi tontonan yang menarik. Cinta-cintaannya cukup romantis (bikin cewe-cewe berkhayal, “ada gak ya cowok yang segitu takut kehilangan gue seperti si Anakin?”), intriknya cukup rumit tanpa membingungkan, computer graphicnya mulus, dan adegan2 adu lightsabernya lebih seru dari film silat.
Tapi bukan cuma serunya adegan action yang bikin film ini jadi menarik. Detil yang terkecil pun diperhatiin banget. Satu contoh: soal kostum Anakin. Kalo dirunut ke belakang, di SW1 Anakin yang masih bocah hampir selalu tampil dengan warna putih atau krem. Di SW2; waktu dia lagi rajin2nya belajar jadi Jedi, kostumnya senada sama Jedi lainnya: coklat, krem, atau khaki. Di SW3, warna kostum Anakin makin gelap dengan sebagian bahan kulit yang berkesan “keras” – Penataan kostum yang dengan cerdiknya turut mendukung visualisasi perubahan Anakin menuju “the Dark Side”!
Adegan paling berkesan buat gue; waktu Obi-Wan bilang sama Anakin “You are The Chosen One!” di akhir salah satu duel lightsaber mereka. Mungkin kalo Qui Gon yang dulunya ngotot banget mau ngajarin ilmu Jedi ke Anakin masih hidup, si Obi-Wan bakal ngomong “Tuh kan, gue bilang juga apa, ni anak bakalan bawa sial!”
Rekomendasi penuh dari gue untuk nonton film ini, walaupun buat gue tetep Return of the Jedi dan seluruh rangkaian SW original masih lebih baik.
Urutan film SW dari yang terbagus sampe tergaring, menurut versi gue:
- SW6: Return of the Jedi
- SW4: A New Hope
- SW5: The Empire Strikes Back
- SW3: Revenge of the Sith
- SW2: Attack of the Clones
- SW1: The Phantom Menace* (dengan poin yang sangaaaaat jauh di bawah SW 2. Benci banget gue sama ni film.)
Sedangkan berdasarkan rating penonton di IMDB.com (skala 10):
- SW4: A New Hope (8.8)
- SW5: The Empire Strikes Back (8.8)
- SW6: Return of the Jedi (8.1)
- SW3: Revenge of the Sith (8.1)
- SW2: Attack of the Clones (7.0)
- SW1: The Phantom Menace (6.4)
Akhir kata: May the Force be with you…

Ada komentar?