Bukan, bukan.
Gue bukan mau bilang manusia ibarat kertas putih polos, lahir tak bernoda, siap dibentuk menjadi apa aja.
Bukan yang itu.
Tapi pagi ini gue baru dapet inspirasi, bahwa jenis-jenis manusia itu banyak yang bisa diibaratkan seperti kertas.
Ada manusia yang seperti KERTAS TISU: selalu siap membantu, khususnya dalam keadaan-keadaan darurat seperti ada cairan yang muncul tak selayaknya. Nggak pernah pilih-pilih urusan, semua masalah akan dia coba beresin sebisa mungkin. Tapi sayangnya, manusia-manusia jenis ini jarang diingat di luar keadaan darurat. Kalau urusan udah beres, dia dibuang. Kasihan…
Sebaliknya, ada juga manusia yang seperti KERTAS BERHARGA: kurang jelas manfaatnya, buat kipas-kipas sayang, buat ngelap apa lagi. Jarang kelihatan juga, tapi selalu menuntut diperlakukan istimewa karena kalo sampe ilang bikin panik dan repot.
Yang sering mengecoh adalah manusia jenis KERTAS KADO: kalo baru kenal nampak seru dan menarik, tapi setelah dilihat isinya seringkali mengecewakan.
Ada juga manusia yang selalu siap beralih fungsi, yaitu jenis KERTAS ULANGAN: setelah menunaikan tugas sebagai sarana mencerdaskan bangsa, dia rela beralih fungsi sebagai bungkus gorengan. Nggak mengeluh, nggak menuntut, yang selalu mengutamakan faedah.
Yang kasihan adalah manusia jenis KERTAS SELEBARAN: jumlahnya paling banyak, ada di mana-mana, tapi jarang ada yang memperhatikan. Kadang belum dibaca juga udah masuk tong sampah.
Tapi yang paling ngeselin adalah manusia jenis KERTAS BAKPAO: udah bentuknya nggak menarik, nggak jelas fungsinya, dilepasnya susah, kadang suka ikut-ikutan masuk mulut, padahal nggak diinginkan!
(Posting ini terinspirasi gara-gara lagi asik sarapan bapau, kertasnya kemakan)
Gambar gue pinjem dari sini

Ada komentar?