episode si mbot vs polantas: “Minta slip biru, pak!”

Published by

on


Tadi sore, gue abis dari Grand Indonesia mau mengarah pulang ke Tebet. Gue nggak ngeh, dari arah jalan Teluk Betung gue langsung masuk jalur cepat di dekat bunderan Thamrin. Langsung dicegat polisi. 

“Selamat sore pak,” kata polisinya. “Bapak telah melanggar garis pemisah jalan, seharusnya tadi bapak ambil jalur lambat.”

“Oh gitu ya? Jadi, harus ditilang ya?” jawab gue dengan nada biasa. Kan lagi puasa.

“Iya pak.”

“Ok kalo gitu saya minta slip biru.

Sebelumnya udah sering gue baca di berbagai blog, bahwa untuk acara tilang-tilangan dengan polisi kaya gini ada dua jenis slip, slip merah dan slip biru. Kalo kita milih slip merah artinya kita menyangkal tuduhan pelanggaran dan memilih untuk membela diri dalam sidang. Kalo kita milih slip biru artinya kita mengakui kesalahan dan siap membayar denda lewat transfer bank. Denda yang harus dibayar ternyata nggak sebesar yang dikira orang selama ini, dan yang jelas dananya halal masuk kas negara, dan nggak meracuni mental polisi dengan kebiasaan ’tilang damai’. Posting-posting blog lainnya tentang slip merah dan biru antara lain bisa dibaca di sini

Petugas polisi yang nyegat gue nampak kaget denger gue minta slip biru. Sementara gue dalam hati meneguhkan niat nggak akan membiarkan urusan tilang menilang ini berakhir dengan cara lain kecuali slip biru. 

“Sayang sekali bapak tidak bisa minta slip biru, pak!” kata polisinya. 

“Kenapa?”

“Sebab… memang itu aturan lama pak, sekarang sudah tidak berlaku lagi…”

“Kapan dicabutnya mas? Saya kok nggak denger?”

“Memang itu sudah instruksi dari atas pak, soalnya pimpinannya kan ganti, jadi sekarang berlaku aturan baru,” si polisi mulai meracau dengan alasan nggak jelas. Gue memang denger banyak selentingan bahwa polisi seringkali ‘enggan’ mengeluarkan slip biru karena nggak memungkinkan mereka dapet ‘penghasilan ekstra’, tapi gue memilih untuk nggak langsung percaya selentingan sebelum mengalami sendiri. Dan ternyata memang selentingan yang gue denger terbukti. 

“Saya tau saya berhak dapet slip biru pak, jadi saya minta dibuatin slip biru,” jawab gue keras kepala.

“Nggak bisa pak, sebab ini sedang operasi! Kalau tidak sedang operasi, bapak bisa minta slip biru, tapi kalau sedang operasi Zebra seperti sekarang ini, tidak bisa pak!”

“Masa sih ini sedang operasi Zebra? Biasanya kan kalo sedang operasi ada tulisannya mas! Sekarang dari mana saya bisa tau bahwa ini beneran sedang operasi, dan kalaupun memang benar sedang operasi, apa hubungannya antara operasi dengan slip biru?”

“Pokoknya selama operasi tidak bisa mengeluarkan slip biru, pak!”

“Kenapa?”

“Karena selama operasi petugasnya kan tidak berasal dari sini, jadi nanti bapak kesulitan mengambil kembali simnya!”

“Ah saya rasa enggak sulit. Mas kan tinggal kasih tau saya aja, habis ini mau tugas di mana, nanti setelah saya bayar dendanya saya yang datang ngambil sim saya ke mas. Atau saya juga bisa kirim kurir saya untuk ngambil ke tempat mas. Itu sih nggak masalah, mas.”

“…” polisinya nampak putus asa, dan akhirnya bilang “Silakan tunggu di sini pak!”

Abis itu dia jalan ke sarangnya, berunding bersama beberapa orang temannya di sana. Cukup lama juga, sekitar 15 menit ada kali. Abis itu petugas yang lain mendekati mobil gue dengan membawa… slip biru!

“Ini pak, silakan ditandatangani di sini,” kata petugas ke dua. 

“Oh, ternyata bisa ya mas, pake slip biru?”

“Bisa, pak…” katanya. 

“Soalnya tadi kata temannya nggak bisa. Mungkin dia belum ngerti kali mas, tolong dikasih tau ya…”

Pertama kalinya dalam hidup gue, gue puas dan bahagia saat ditilang. Terserah nanti denda yang harus gue setor di bank berapa, yang penting duitnya halal masuk kas negara dan bukan dipake ‘ngasih makan Zebra’!

Foto: slip biru idaman gue

75 tanggapan untuk “episode si mbot vs polantas: “Minta slip biru, pak!””

  1. katacheo Avatar

    tnyt slip biru bukan mitos, hahaha… hebat mas, mantabs!

    Suka

  2. fadlic Avatar

    good share, mbot. thanks!

    Suka

  3. estihkw Avatar

    Wah kalo yang ditilang cewek dan ngga ngerti masalah slip biru bisa dikerjain deh. Gawat nih polisi Indonesia, katanya sekarang takut KPK, tuh diajalan utama aja kelakuan masih begitu.Thanks for sharing ya Gung

    Suka

  4. prajuritkecil Avatar

    share di fesbuk ye…tapi besok, biar banyak yg baca…hihihihi…..btw, baru tau zebra makan duit…:Dudah gak doyan rumput ye…

    Suka

  5. wahyu93 Avatar

    Nah, makanya saya bilang datang ke pengadilan SETELAH sidang, jangan PAS sidang. Kalau datang PAS sidang ya bakalan mengalami hal-hal yang nyebelin, hehehe… Kalau datangnya SETELAH sidang (aka ABSEN sidang), maka secara hukum kita dianggap mengaku bersalah lalu divonis secara in absentia (bahasa belandanya di-verstek). Dendanya lebih murah 1000 perak (biaya sidang) alias 50 ribu PAS. Ga banyak sih selisihnya, tapi saya lebih milih ga dateng sidang lalu dianggap ngaku salah dibanding datang sidang, terus ngantri berjam2, mana hakimnya belum tentu dateng, hawa panas,… ogah ah.cerita lengkapnya : http://wahyu93.multiply.com/journal/item/2

    Suka

  6. cindil Avatar

    revinaoctavianitadr said: Dan tau enggak, mbak-mbak yang di Bank sempet komentar gini, “Padahal harusnya si polisi dikasih 25rb aja juga mau loh, mas. Jadi mas-nya enggak perlu susah-susah kesini dan bayar 50rb!” …

    Kudu di training tuh si mbak ini. Atau di laporkan he he he

    Suka

  7. kangbayu Avatar

    mbot said: “…” polisinya nampak putus asa, dan akhirnya bilang “Silakan tunggu di sini pak!”Abis itu dia jalan ke sarangnya, berunding bersama beberapa orang temannya di sana. Cukup lama juga, sekitar 15 menit ada kali. Abis itu petugas yang lain mendekati mobil gue dengan membawa… slip biru!

    Idem ma kasus gw kena cegat di Menteng dulu gara-gara salah liat lampu merah itu… kalau oknum #1 gagal, maka dia bakalan pura2 pergi buat berunding, tapi yang kemudian nanti nyamperin bukan orang yang sama lagi. Biasanya juniornya.

    Suka

  8. kangbayu Avatar

    wahyu93 said: sebenarnya sih dikasi slip merah juga gak papa lho. MInta slip merah, kasih SIM ke pak polisi. Lalu liat tanggal sidangnya, jangan lupa datang ke pengadilan SETELAH tanggal sidang, cari loket pengambilan SIM, bayar 50 ribu (ini adalah denda standar sebagian besar pelanggaran lalin di DKI), lalu ambil SIM. Tidak perlu berdebat, tidak perlu menyuap. Yang jadi masalah adalah kalo lokasi pengadilannya jauh dari rumah atau susah parkir, dll.

    Udah nyoba, gagal, males ngulang lagi =Phttp://kangbayu.multiply.com/journal/item/569Tapi benar dan perlu diinget-inget tuh, rata-rata denda tilang itu besarnya sekitar 50rb an koq, jadi jangan gentar sama gertak oknum petugas yang bilang dendanya sampai ratusan ribu rupiah.

    Suka

  9. ermayeni Avatar

    Dan krna gak bisa debat sy pasrah aja dikasih slip merah. Tapi sama polisinya disuruh ke kantor aja, bayar denda di poltabes 50 ribu langsung ambil SIM. Mdh2an uangnya bukan untuk “ngasih makan zebra” 🙂

    Suka

  10. ermayeni Avatar

    Saya pernah minta slip biru dan gak dikasih dgn alasan diJambi tdk ada kerjasama dgn bank, adanya di Palembang ()

    Suka

  11. fredys Avatar

    Agung, ijin yah..link posting ini gue copy paste ke sebuah milist, karena isue tentang jebakan batman kalau memberi makan zebra 🙂

    Suka

  12. fredys Avatar

    yang penting jd gak ngotorin puasa dengan kasih makan zebra..

    Suka

  13. ailtje Avatar

    guwe pernah ngalami yang serupa, dia ngeyel nggak mau ngasih slip biru, katanya udah gak kerja sama sama BRI. Kasih tampang bloon aja: Lha pak..saya pegawai BRI lho!Kagok kali yah, langsung gak jadi ditilang.mestinya tadi difoto aja itu polisi gokil.Btw, di pengadilan waktu itu kita sial, kena 90ribu…..

    Suka

  14. arddhe Avatar

    saya pas minta slip biru….ditanyain ktp…trus punggung saya ditepok2…trus dibiarin lewat gitu aja…haha

    Suka

  15. ezrakarundeng Avatar

    cool!!! tapi gue bisa nggak ya kekeuh kayaq gini

    Suka

  16. blackishblue Avatar

    ^_^ really like the post!om Agung … mantabh!!!!!

    Suka

  17. c4rlo Avatar

    wah…gw malah pendoyan slip merah….ikut sidang biasanya cepet kok, jadwal sidang jam 9, dtg aja jam 10, bayar denda, ambil sim lagi….malah paginya biasanya sarapan bubur dulu gw di depan pengadilan*versi yg berbeda dr karyawan yg suka mabur ngantor dgn alasan ke pengadilan*

    Suka

  18. aieindah Avatar

    Bravo mas Agung… patut dijadikan contoh nih. Sekalian mendidik para petugas lalin, biar gak lali (lupa).. loh?

    Suka

  19. masfathin Avatar

    Semoga sampai kapanpun aku gak dapet slip biru palagi merah. Amin hahaha

    Suka

  20. amoebasterix Avatar

    amoebasterix likes this.

    Suka

Ada komentar?

Eksplorasi konten lain dari (new) Mbot's HQ

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca