Sejak memutuskan beli kamera pohon beberapa bulan yang lalu, gue udah berniat agar benda ini nggak sekedar buat ‘punya-punyaan’ – tapi juga harus menghasilkan duit. Yah, minimal dia harus bisa membayar harganya sendiri.
Makanya gue semangat banget waktu Ida ngasih tau ada lomba foto ibu dan anak dari majalah ‘Mother and Baby’. Hadiahnya lumayan menggiurkan, yaitu 10 juta untuk juara pertama. Kalo sampe masuk final aja bisa dapet 1 juta. Kebetulan, walaupun nggak langganan, Ida punya 3 edisi majalah tersebut yang memuat kupon untuk ikutan lomba foto. Maka sejak beberapa minggu yang lalu, gue dan Ida sibuk merancang 3 pose foto untuk diikutkan dalam lomba. Maunya sih biar fotonya keliatan beda dari foto yang biasa dikirim oleh peserta lain, gitu.
Setelah melalui beberapa sesi pemotretan yang cukup melelahkan, akhirnya berhasil juga punya 3 foto yang menurut kami cukup layak untuk dikirim ke lomba. Masalahnya sekarang, setiap foto harus dilampiri dengan formulir asli DAN potongan kotak susu Lactamil, susu khusus ibu hamil / menyusui.
Kemarin gue udah beli 3 kotak susu Lactamil di Hero, tapi masalah lain timbul: lagi hamil aja Ida males disuruh minum susu ibu hamil, apalagi pas nggak lagi hamil seperti sekarang. Padahal deadline pengiriman udah di depan mata, yaitu tanggal 15 Agustus 2007 (lusa). Mau buang susunya, dan diambil kotaknya, kok ya sayang amat. Kan buang – buang makanan itu dosa. Maka, apa boleh buat, demi 10 juta, tadi siang gue memutuskan untuk… minum susu ibu hamil.
Mohon doa restunya ya, semoga nggak percuma gue bela-belain minum susu ibu hamil.

Ada komentar?