ertama kali denger tentang “restoran” ini dari sebuah acara jalan-jalan di salah satu tv swasta – gue lupa apa judulnya. Yang istimewa dari tempat ini adalah, Lamien alias mie-nya dijamin bebas pengawet karena dibuat langsung saat dipesan. Pengunjung bisa nonton si koki yang didatangkan langsung dari Cina itu beraksi membuat mie.
Tempat ini kurang direkomendasikan bagi kalian yang ingin tampil imut / anggun / jaim karena mie disajikan dalam mangkok raksasa nyaris seukuran baskom lengkap dengan sendok yang bentuknya mirip centong sayur.
Rasa mienya memang beda dengan mie yang selama ini gue makan. Lebih empuk dan seger. Cuma bumbunya terasa kurang ‘nendang’ buat lidah gue yang biasa makan mi yamin pake kecap setengah botol. Lagian, kokinya ada di depan mata gitu, ntar tersinggung lagi kalo makanannya diimbuhi aneka saos.
Harga berkisar antara 22.500 – 27.500, dan oh ya, jangan jiper dengan ukuran mangkok raksasanya itu. Ternyata isinya nggak sebanyak itu juga kok. Buktinya Ida bisa menghabiskan seporsi Lamien tanpa mencoba-coba mengoper makanan yang nggak habis dimakan kepada suami.
Berkat kehadiran minuman free-refill yang berlaku di sana, kayaknya ini tempat yang cukup menjanjikan sebagai lokasi kopdar. Ada yang berminat? 🙂
Foto-fotonya bisa diliat di sini

Ada komentar?