Monsters vs. Aliens

Iklan

Buat yang niat mau nonton film ini mungkin udah baca sekilas resensinya di berbagai media; yaitu tentang sekelompok monster bumi yang dikaryakan untuk mengusir alien. Setelah barusan gue tonton filmnya, ternyata… ya memang gitu doang ceritanya. Nggak ada kejutan, nggak ada plot ekstra… Joke-jokenya terasa hasil daur ulang dari entah berapa ratus film animasi yang pernah mendahuluinya. Intinya ya cuma gimana sekelompok monster itu melawan alien, titik. Ada sih sedikit upaya untuk memperkaya cerita dengan menambahkan unsur kisah percintaan antara Susan si cewek setinggi 50 kaki dengan Derek, pacarnya. Tapi gue yakin sebagian besar penonton udah bisa nebak gimana endingnya sejak kali pertama kedua tokoh ini muncul di layar.

Teknik animasinya memang keren, tapi kalo ceritanya basi ya ngantuk juga nontonnya. Yang jelas, film ini akan jadi film bersejarah buat Rafi, karena inilah kali pertama dia bisa bertahan di dalam bioskop tanpa rewel minta keluar – mungkin dipengaruhi kondisi bahwa dia ketiduran di pertengahan film.

15 comments


  1. setuju dengan wikan.. akhirnya ada film animasi yang tidak membuat anak-anak mengerutkan dahi.. 🙂 termasuk gue juga sih.. hehehe..gue bahkan dengan suksesnya tertawa kenceng di bioskop walaupun beberapa jokes-nya *setuju dengan mbot* memang tidak terlalu baru… dan ceritanya juga biasa aja.ps: detil rambutnya dashyat yak.. 🙂 empat jempol banget..


  2. mbot said: karena targetnya anak-anak bukan berarti ceritanya boleh asala-asalan. banyak film anak2 lain yang ceritanya jauh lebih menarik dan kreatif. Bolt, Rataouille, dan Over the Hedge adalah sebagian di antaranya.

    bukannya kalau terlalu complicated anak2 malah jadi bingung


  3. mbot said: karena targetnya anak-anak bukan berarti ceritanya boleh asala-asalan. banyak film anak2 lain yang ceritanya jauh lebih menarik dan kreatif. Bolt, Rataouille, dan Over the Hedge adalah sebagian di antaranya.

    Yap. Sudah jadi pengetahuan umum pembuat film kok bahwa untuk membuat film layar lebar anak-anak yang sukses, harus membuatnya tetap menghibur untuk orang dewasa. Karena akan banyak orang dewasa yang mengantar anak-anak untuk menonton. Dan mereka nggak bisa ngapa-ngapain selain ikut nonton (sambil mengawasi). Berbeda dengan serial TV, karena orang dewasanya bisa menemani nonton dengan baca koran, misalnya (walaupun tetap saja, banyak serial animasi TV anak-anak yang sukses adalah yang tetap disukai orang dewasa juga, seperti Avatar dan Ben10).


  4. evanda2 said: aku ga nonton, cuma anak2 suka tuh ama filmnya, mungkin krn efek animasi kali yaa… atau krn emang jarang nonton 🙂

    animasinya memang makin canggih. perhatiin deh tekstur kulit tokoh2 manusianya, makin mirip kulit betulan!

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan