Seorang teman yang nampak jelas masih awam soal per-blog-an mengomentari buku “Ocehan si Mbot…” dengan:
“Ngapain sih lo minta endorsement (sambutan / komentar) dari orang-orang nggak terkenal gini? Kenapa nggak minta dari seleb aja, kan lebih bernilai jual?”
Jawaban gue:
Pertama – justru mereka ini para seleb dunia blog, elunya aja yang kuper nggak pernah buka blog sehingga nggak kenal mereka.
Kedua – karena mereka adalah para pembaca blog gue sejak awal, hanya mereka yang bisa ngasih gambaran paling tepat tentang isi blog gue. Sedangkan seleb, paling ngasih sambutan basa-basi – “bukunya keren” “lucu” “wajib baca” dan kata-kata standar lainnya, mengingat mereka mungkin masih punya sederet buku lain yang juga minta dikomentari.
Ketiga – yang paling penting: mereka ngasih dukungan yang luar biasa untuk membantu pemasaran buku ini, seringkali tanpa diminta.
Ninit, misalnya. Sejak bukunya belum terbit udah dengan penuh semangat ngasih teaser lewat posting di blognya. Dan berhubung Ninit punya ratusan pembaca setia yang berlangganan postingnya via RSS feed dan me-link update feednya di blog masing-masing, maka nggak heran kalo hasil pencarian google atas keyword “ocehan si mbot” menemukan lebih dari 4.000 halaman – sebagian besar di antaranya adalah para pelanggan feed Ninit yang melink feednya di sidebar! Yang lebih luar biasa lagi, keyword yang gue pake adalah keyword yang dikurung dengan tanda kutip, artinya yang dicari oleh Google adalah spesifik halaman yang memuat urutan kata2 tsb secara eksak, dan nggak memasukkan halaman yang memuat keyword secara acak / nggak berurutan.
Denny baonk, blogger kambuhan yang jadi penulis pertama review buku si mbot, nge-bom 59 milis yang dia ikuti dengan review yang ditulisnya itu. Nggak cukup sampe di situ, dia juga menawarkan jasa baik untuk membantu mengantarkan buku si mbot ke kantor redaksi koran yang kebetulan lokasinya berdekatan dengan rumahnya.
Ketika pada suatu hari dia sampe di kantor redaksi koran itu, ternyata pak redakturnya lagi keluar kantor. Karena kuatir kalo dititip di satpam bukunya nggak sampe ke tujuan, Denny memilih untuk bawa pulang bukunya dan datang lagi di lain hari – khusus agar bisa menyerahkan buku gue langsung ke tangan pak redaktur.
Ari sang presiden, tanpa diminta menawari gue untuk on-air promo di radio DFM. Begitu juga dengan Lia, dengan acara proresensinya di RRI Pro2.
Anwar, temen kuliah yang sekarang jadi wartawan, menyediakan diri untuk gue titipi buku. Hasilnya adalah review meda cetak pertama buat buku si mbot, di harian Media Indonesia. Sedangkan kang Tian juga dengan suka rela menuliskan review buku si mbot di situs Gatra.com yang diasuhnya. Hal yang sama juga datang dari Mandey, yang tanpa gue minta malah menawarkan diri untuk memuat review buku si mbot di majalah tempat kerjanya.
Mas Dalyanta Sembiring, awalnya tertarik dengan salah satu posting gue dalam serial ‘being nice’, buntutnya malah gue todong untuk memuat review si mbot di majalah ‘Reader’s Digest’ edisi Januari 2009.
Ari presiden lagi, mendapat tawaran untuk tampil sebagai narasumber dalam talkshow Reader’s Digest di Bookfair. Ari berhalangan hadir, dan dia merekomendasikan gue sebagai penggantinya. Hasilnya adalah talkshow off-air pertama untuk mempromosikan buku si mbot (sekalian buku OGOL juga sih).
Anto, waktu jalan-jalan ke Gramedia Gatot Subroto bersuka rela mindahin tumpukan buku si mbot ke rak ‘best seller’. Sayangnya, mungkin karena ingin buru-buru takut ketahuan petugas, Anto salah taro. Bukannya di rak ‘best seller‘, malah ditaro di tumpukan buku-buku diskon! Untung istrinya sadar dan buru-buru mengoreksi, sehingga sekali lagi Anto bisa beraksi memindahkan buku – kali ini betulan ke rak best seller.
Temen2 blogger, yang telah membuat rekor dengan menuliskan 16 review online sebelum bukunya muncul di toko buku. Sampe detik tulisan ini ditulis, total udah ada 39 review (belum termasuk reviews Ocehan si Mbot di goodreads.com) – sebuah jumlah yang jauh melebihi harapan gue sebenernya. Juga buat laporan-laporan ketersediaan buku si mbot di berbagai kota, sebagai masukan buat pihak penerbit Gramedia.
Kekuatan marketing seperti ini, nggak akan pernah bisa ditandingi oleh sepotong endorsement dari seleb manapun.
Thanks for the support, guys!
Waaww..mas agung, u’r such a lucky man for having sebanyak itu people supporting u segitunya..hebatt! keren! Gue terharu knowing betapa solidernya pertemanan para bloggers (ToT)
aku udah beli!!tapi, aku aku kasihin buat kado mbakku..dan ternyata mas and mbakku suka…kayaknya tuh buku bakal merajai kantor bca ma siemens deh.. heheheselamat!!!
Hiyah…walo orang awam dunia per-blog-an, kalo nyebut dirinya suka baca buku dan gak tahu Ninit and Adhitya…..kemana ajaa??Pantes kamu sewot mz, hehehehe…Eniwei, Gagas Media emang pinter milih tulisan-tulisan yang bagus, jarang aku kecewa beli buku terbitan GM…Oiya, aku mau promosi buku mz Agung ama temen-temen penyuka buku di goodreads akh..permisiiii…
emang apa pentingnya endorse dari seleb ya..?
kog gue gak pernah dimintain endorsment sih…iya deh maklum, gue kan rakyat jelata yang bukan syapa-syapa…*ngacir ke pojokan sambil bawa selendang*
hmm,, ternyata menarik jg ya dunia per blog an …maklum saya bener2 katrok tentang hal beginian, msh pengen belajar banyak.
Salut untuk teman-teman Mbot! (Bukan hanya masalah jejaring ini. Karisma yang menggerakkan orang untuk membantunya itu, lho, hehe.)
Mantaaaaaaaaaaaaaaap emang para seleb MP kalo sudah turun gunung semua, hehehe 🙂
pasti yang ngomong gitu gak punya blog….
aku udah dapet bukunya MBot… di gramedia Sbyreviewnya ntar aja ya mas
Oooh… ternyata di rak buku humor ya? Pantes gw cari di bagian novel nggak ada, di chiclit juga nggak ada 🙂 Nggak nyari di rak humor sih, karena nggak tahu ada rak humor di toko buku.Gw cari di TGA Plaza Arion. Nanya petugasnya, malah terjadi percakapan aneh berikut: “Itu jenis bukunya apa, Mbak?””Ummm… apa ya? Novel kali ya? Nggak tahu juga”- si Mbak petugas ketik2 di search engine -“Tapi di bagian novel nggak ada, Mbak. Mbak INGAT NOMOR ISBN-nya nggak?”Dzigh! Emang sejak kapan yaks, pelanggan inget nomor ISBN ;)?*tapi udah ketemu kok, Gung. Ntah darimana, tiba2 si mbak itu nyamperin dan ngasih bukunya, “Yang ini ya, Mbak?”*
wahh.. blum baca nih mas.. blum tau isinyaa.. jadi blum review juga.. *Disini ga ada gramedia T.T*
hiiiddduuuppp maaaasss mbbooottt….
Ya meski networknya segambreng, kalo yang dipromosiin payah, ya bakalan ndableg, Mas. Pada dasarnya emang tulisannya bagus kok, jadi mereka juga pede buat promosiin. Saya dari dulu, sebelum punya Mp, emang suka ngintip-ngintip kemari, apalagi kalo mas Agung review film. Tapi gak berani komen. Dan mungkin aja loh ya, diluaran sana, banyak yang seperti saya, jadi pas mas Agung nerbitin buku, das..langsung pada berlarian nyari ke toko buku. Hahaha, lebay.Didoain, cepet jadi best seller ya..Apa udah ya?
*blm beli bukunya he he he, nt klo udah jangan lupa ditandatanganin ya mas Agung :ppiss
ditunggu buku selanjutnya
embeer
mantab.. setuju gue sama elo Gung…
sukses Gung!
mas agung, hari minggu kemaren baru saya beli bukunya 🙂 ehhehehe belum bisa ngereview ya 😀 ehehehehe sukses terus!
kekuatan word of mouth besar ya mas, apalagi lewat jejaring maya….conratz ya..
yaiiiiiyyyyyyy…hidup netwokringgggg, eh maksudnya networkingggg :p
wah ada eyiq di foto…si eyiq beneran beli gung? bukan minta?
hebat anto…. =)
yes.. “network” mengendalikan dunia ^_^
sukses selalu yaa mas..
termasuk new wave marketing juga kan mas?
eh, laporan pandangan mata, kemaren main ke gramed di Ambarukmo Plasa, iseng search buku Ocehan si Mbot di komputernyadan ternyata telah berada di tempat yg seharusnya, di rak buku humor yg mudah ditemukan 🙂
Guerilla marketing, well done 😉
39 review ituh udah termasuk punyaku belom yah… hohohoho..
suksesss yaaa
Setuju dengan pendapat mas Agung, kekuatan network memang sangat kuat ..Sukses terus mas …
asyiiikkkkk……boleh banget. kirim ke:PT. Halohalo Infomedia (halohalo.co.id)The Landmark Centre Tower A, 8th FloorJl. Jend. Sudirman Kav. 1Jakarta 12910*boleh atas nama aq boleh juga atas nama redaksi mas atau mo keduanya juga boleh*
temen2nya aja sip2 gitu…hiks jadi ngiribikin pnasaran…mesti nunggu april neh buat bisa baca bukunya…sekarang masih mbabu di HK, hiks…
sebuah kekuatan dari jaringan…hmmm..efeknya bisa sangat dahsyat
dibilang strategi sih enggak juga. strategi kan emang sesuatu yang dari awal direncakan akan jalan ke mana. kalo yang ini sekedar jalan aja, dan terkaget2 sendiri dengan hasilnya 🙂
coba sini PM alamat redaksinya, biar dikirimin free copy untuk resensi media 🙂
oh iya gpp
bagian mananya ya dari posting ini yang bikin yudi sampe pada kesimpulan demikian…?
salut….!strategi yang hebat…!
kenapa ga sekalian dimasukin media tempat aq kerja mas. aq-kan juga mau n ada rubrik soal resensi buku. tau gitu aq tulis,tapi nulis dari apa ya kan ga ada bukunya,hehehe…. sukses mas embot:)
yoih. itu bener2 keuntungan memiliki network segudang. maaf lho gak bisa bantu2, wong mbaca bukunya aja nggak. hehe. 😉
waah berarti yudi belum termasuk artis ya mas…:D